HARI KE-2: JEDDAH – MEKKAH
Tiba Di Bandara International King Abdulaziz (BIKA)
1. Perkiraan tiba di bandara madinah jam 03.00 WAS.
2. Proses imigrasi di Bandara BIKA dengan menyiapkan paspor dan boarding, untuk di
stempel dan di tunggu sampai paspor di kembalikan dan berkumpul kembali.
3. Menuju tempat bagasi dan berkumpul dulu, sambil bisa ke toilet.
4. Pengumpulan koper.
5. Checklist Paspor, ticket, kartu kuning, barang bagasi dan barang pribadi.
6. Kalau ada petugas dari muasasah yang mengambil paspor maka harus lapor ke
pembimbing.
7. Menuju bus, kemudian melaju menuju hotel.
Masuk Hotel
1. Masuk ke hotel dulu dalam keadaan masih berpakaian ihrom dan masih dalam keadaan
bertalbiyah.
2. Persiapan di kamar dan/persiapan umroh + 1 jam, makan nasi.
3. Berkumpul di lobby hotel, untuk persiapan thowaf.
4. Berangkat menuju Masjidil Harom/Ka’bah.
Ibadah Umroh
Bimbingan memasuki di Masjidil Harom/Ka’bah:
1. Masih berpakaian ihrom dan berwudhu, setelah sampai dihalaman masjdil harom,
(melepas sendal, membungkus plastik, dan sendal di bawa masuk masjid).
2. Memasuki Masjidil Harom dengan kaki kanan di bangunan masjidil harom, dengan
membaca do’a masuk masjid:
ْ َ َ َ اللهـم صل على محمد و سلم , اللهـم افتح لى أبواب ر ْح َم ت َك
َ
ْ َ
ْ
َّ
ُ
َّ
ْ
َ َ
َّ َ َ
َ
َ
َ َّ
ُ
َّ َ
“Ya Allah, sampaikanlah Sholawat dan salam kepada (Nabi) Muhammad, Ya Allah
bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”. Atau membaca:
أعوذ باَّلل ال َع ظْي
ْ
َّ
ُ
ْ ُ
ن ال َّر جْي م َ
ل َق دْي م م َن ال َّشْي َطا
ل َطا ن ه اْ
ل َك ر ْي م َو ُسْ
م و بوجه ه اْ
ْ َ َ
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, kepada wajah-Nya yang mulia dan
kepada kekuasaan-Nya yang terdahulu dari syaitan yang terkutuk”.
3. Melihat Ka’bah, boleh berdoa dengan membaca:
م َّم ْن
َمهُ
َو ز ْد َم ْن َشَّرفَّهُ وع ظ
ْع ظْي ما َوتَ ْك ر ْي ما َو َم َهابَة
بَ ْي َت تَ ْش ر ْيف ا َوتَ
ا الْ
ُه َّم ز ْد ٰهذَ
َم َر اَللّٰ
وا ْعتَ
َ
َح َّجهُ أ هُ
را
ًّ
ْع ظْي ما َوب
تَ ْش ر ْيف ا َوتَ ْك ر ْي ما َوتَ
“Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada
Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, dan
mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan
kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan.”
َّ اللهـم
أنت السالم و منك السالم فحينا ربنا بالسالَم
“Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dari-Mu kesejahteraan dan hidupkanlah kami
dengan kesejahteraan, wahai Rabb kami”.
4. Memasuki area thowaf, kemudian mengikuti arah putaran thowaf dan mengawali di
5. Berjalan cepat (langkah pendek). Adapun yang sedikit berlari pada putaran 1-3 saja
roml / lari kecil).
6. Memulai Thowwaf yaitu ketika ketemu dengan sudut hajar aswad/garis coklat/lampu
hijau, maka sambil mengangkat tangan, dan mengarahkan tangan ke hajar aswad sambil
بسم هللا، وهللا أ ْكَب ُر mengucapkan
َ
ُ َ ْ
Sunnah mencium hajar aswad, apabila tidak bisa dengan menyentuhnya / memberikan
بسم هللا، وهللا أ ْكَب ُر mengucapkan sambil tangan mengangkat dengan isyarat
َ
ُ َ ْ
7. Di sudut rukun Yamani, sunnahnya hanya menyentuh saja, tidak perlu isyarat atau tidak
mengangkat tangan.
8. Berjalan diantara rukun yamani sampai dengan hajar aswad, dengan membaca do’a:
ر
ا َب النَّا
ربنا ءاتنا فى الدنيا حسنة و فى األخرة حسنة َو قَنا َعذَ
َ
َ َ َ
َ ْ
َ
َ
َ َ َ
ْ
َ
َ
َ
َّ َ
“Wahai Rabb kami anugrahkanlah kepada kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat
dan jagalah diri kami dari adzab neraka”.
9. Berjalan/thowaf sampai di sudut hajar aswad/garis coklat/lampu hijau dengan membaca
do’a-do’a, dzikir, membaca Al Qur’an (dalam keadaan thohur/masih berwudhu/tidak
batal). Ketika ada iqomat: maka towaf berhenti dan wanita tidak boleh towaf.
Begitulah putaran satu telah selesai. Dilanjutkan putaran kedua sampai ketujuh dengan
memulai setiap putaran dari sudut hajar aswad/garis coklat/lampu hijau, maka sambil
mengangkat tangan, dan mengarahkan tangan ke hajar aswad sambil mengucapkan:
بسم هللا، وهللا أ ْكبَ ُر
َ
ُ َ ْ
Sekira bisa mendapatkan tempat di multazam bisa berdoa, itu juga tempat yang
mustajab untuk memanjatkan do’a.
10. Ketika selesai pada putaran ketujuh, maka jama’ah umroh menutup pundaknya yang
sebelah kanan.
11. Kemudian menuju Maqom Ibrahim dan membaca:
َم ُم َصلَّى
خذُوا من َّم َقا م إ ْب َرا هي
َو اتَّ
“Dan jadikanlah Maqom Ibrahim itu sebagai musholla (tempat sholat)”. (QS. Al
Baqarah: 125).
Sholat 2 rokaat di belakang maqom ibrohim (menjadikan maqom tersebut ada di antara
dirinya dan di antara Ka’bah) dan sholat di sisinya sebanyak dua rakaat dengan
membaca pada rakaat pertama setelah Al Fatihah membaca Surat Al Kafirun dan pada
rakaat kedua setelah Al Fatihah membaca Surat Al Ikhlas.
12. Menuju air Zam-zam yang sudah tersedia dan minum darinya serta menuangkannya di
atas kepalanya. Beristirahat sebentar, sambil menungu rombongan.
13. Menuju ke posisi di sudut hajar aswad/garis coklat/lampu hijau, kemudian keluar
menuju shofa untuk Sa’i di antara Shofa dan Marwah. (Posisi masih di dalam Masjidil
Harom).
14. Apabila posisi telah di bukit Shofa, lalu menghadap ka’bah, bertakbir, mentauhidkan
Allah dan berdo’a, mengucapkan:
إن الصفا و المـــروة من شعـائر هللا
َ َ
َ
َ ْ َ
ْ
َ
َ
- أبدأ بما بدأ ََّّللاُ ب ه َّ َّ
َ
َ َ َ
ُ
َ ْ
- َّللا أكبر َّللا أكبر َّللا أ ْكَب ُر َ
َ
َُّ ُ َ
ْ
َ
َُّ ُ َ
ْ
َ
َُّ
َ , ال إله إالَّ
َ َ
َ
ََّّللاُ َو ْح َدُه, أن
ل َه إالَّ
إَ
ق دْي ر , الَ
ل َش ْي ء َ
لى ُك
ل َح ْم ُد َو ُه َو َعَ
لهُ اْ
ل ُك َو َ
ل ُمْ
لهُ اْ
لهُ , َ
َش ر ْي َك َ
َْج َ ََّّللاُ َو ْح َدُه الَ
َ َ
ْح َ َا َب َو ْح َدهُ
َو ْعَدُه َو َن َصَر َعْبَدُه َو َه َ َ َم اْألَ
“Sesungguhnya Shofa dan Marwah termasuk dari syi’ar-syi’ar (agama) Allah, Aku
memulai dengan apa yang Allah mulai dengannya. Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar, Allah Maha Besar, tiada ilah selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
kekuasaan dan bagi-Nya puji-pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada
ilah selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya. Yang menyempurnakan janji-Nya,
menolong hamba-Nya dan Mengalahkan golongan-golongan (orang kafir) sendirian”
(3x).
Mengucapkan ini sebanyak tiga kali dan berdoa di antaranya, dengan doa-doa yang di
kehendaki. Jika berdoa di dalam sa’i dengan do’a berikut ini adalah tiada mengapa,
karena telah tasbit dari segenap para salaf ash-Shalih. Doanya adalah sebagai berikut:
ْكَر ُم
َع َ اْألَ
َْن َت اْألَ
َر ب ا ْغ فْر َو ا ْر َح ْم إنَّ َك أ
“Wahai Rabbku, ampunilah dan rahmatilah (diriku) sesungguhnya Engkau adalah Yang
Maha Gagah lagi Maha Mulia”.
15. Kemudian turun dari bukit Shofa untuk melakukan sa’i antara shofa menuju Marwah.
(Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Bersa’ilah kalian, maka
sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian”).
Kemudian berjalan sampai tanda-tanda yang ada di sebelah kanan dan kiri yang dikenal
dengan “Mail Akhdlor” (lampu neon yang berwarna hijau) maka berlari-lari kecil (sa’i
dengan sungguh-sungguh) sampai kepada tanda berikutnya (lampu neon yang berwarna
hijau). Kemudian berjalan menanjak sampai di Bukit Marwah. Lalu melakukan
padanya sebagaimana yang dilakukan di Shofa yaitu menghadap Ka’bah, bertakbir,
bertahmid dan berdo’a. Ini adalah satu putaran.
16. Kemudian berjalan turun menuju Shofa dan melakukan Sa’i pada tanda (lampu neon
yang berwarna hijau) maka berlari-lari kecil (sa’i dengan sungguh-sungguh) sampai
kepada tanda berikutnya (lampu neon yang berwarna hijau). Ini adalah putaran kedua.
17. Begitulah seterusnya sehingga sempurna tujuh putaran, yang berakhir di Marwah.
Apabila selesai dari putaran yang ke tujuh di atas Marwah.
18. Mencukur rambut kepalanya sampai habis (botak) dan ini lebih utama atau
memendekkannya, sedangkan kaum wanita cukup menggunting sebahagian atau
beberapa helai rambutnya.
19. Dengan ini selesailah amalan-amalan ‘umrah dan bertahallul dari ihram.
13. Menuju ke posisi di sudut hajar aswad/garis coklat/lampu hijau, kemudian keluar
menuju shofa untuk Sa’i di antara Shofa dan Marwah. (Posisi masih di dalam Masjidil
Harom).
14. Apabila posisi telah di bukit Shofa, lalu menghadap ka’bah, bertakbir, mentauhidkan
Allah dan berdo’a, mengucapkan:
إن الصفا و المـــروة من شعـائر هللا
َ َ
َ
َ ْ َ
ْ
َ
َ
- أبدأ بما بدأ ََّّللاُ ب ه َّ َّ
َ
َ َ َ
ُ
َ ْ
- َّللا أكبر َّللا أكبر َّللا أ ْكَب ُر َ
َ
َُّ ُ َ
ْ
َ
َُّ ُ َ
ْ
َ
َُّ
َ , ال إله إالَّ
َ َ
َ
ََّّللاُ َو ْح َدُه, أن
ل َه إالَّ
إَ
ق دْي ر , الَ
ل َش ْي ء َ
لى ُك
ل َح ْم ُد َو ُه َو َعَ
لهُ اْ
ل ُك َو َ
ل ُمْ
لهُ اْ
لهُ , َ
َش ر ْي َك َ
َْج َ ََّّللاُ َو ْح َدُه الَ
َ َ
ْح َ َا َب َو ْح َدهُ
َو ْعَدُه َو َن َصَر َعْبَدُه َو َه َ َ َم اْألَ
“Sesungguhnya Shofa dan Marwah termasuk dari syi’ar-syi’ar (agama) Allah, Aku
memulai dengan apa yang Allah mulai dengannya. Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar, Allah Maha Besar, tiada ilah selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
kekuasaan dan bagi-Nya puji-pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada
ilah selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya. Yang menyempurnakan janji-Nya,
menolong hamba-Nya dan Mengalahkan golongan-golongan (orang kafir) sendirian”
(3x).
Mengucapkan ini sebanyak tiga kali dan berdoa di antaranya, dengan doa-doa yang di
kehendaki. Jika berdoa di dalam sa’i dengan do’a berikut ini adalah tiada mengapa,
karena telah tasbit dari segenap para salaf ash-Shalih. Doanya adalah sebagai berikut:
ْكَر ُم
َع َ اْألَ
َْن َت اْألَ
َر ب ا ْغ فْر َو ا ْر َح ْم إنَّ َك أ
“Wahai Rabbku, ampunilah dan rahmatilah (diriku) sesungguhnya Engkau adalah Yang
Maha Gagah lagi Maha Mulia”.
15. Kemudian turun dari bukit Shofa untuk melakukan sa’i antara shofa menuju Marwah.
(Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Bersa’ilah kalian, maka
sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian”).
Kemudian berjalan sampai tanda-tanda yang ada di sebelah kanan dan kiri yang dikenal
dengan “Mail Akhdlor” (lampu neon yang berwarna hijau) maka berlari-lari kecil (sa’i
dengan sungguh-sungguh) sampai kepada tanda berikutnya (lampu neon yang berwarna
hijau). Kemudian berjalan menanjak sampai di Bukit Marwah. Lalu melakukan
padanya sebagaimana yang dilakukan di Shofa yaitu menghadap Ka’bah, bertakbir,
bertahmid dan berdo’a. Ini adalah satu putaran.
16. Kemudian berjalan turun menuju Shofa dan melakukan Sa’i pada tanda (lampu neon
yang berwarna hijau) maka berlari-lari kecil (sa’i dengan sungguh-sungguh) sampai
kepada tanda berikutnya (lampu neon yang berwarna hijau). Ini adalah putaran kedua.
17. Begitulah seterusnya sehingga sempurna tujuh putaran, yang berakhir di Marwah.
Apabila selesai dari putaran yang ke tujuh di atas Marwah.
18. Mencukur rambut kepalanya sampai habis (botak) dan ini lebih utama atau
memendekkannya, sedangkan kaum wanita cukup menggunting sebahagian atau
beberapa helai rambutnya.
19. Dengan ini selesailah amalan-amalan ‘umrah dan bertahallul dari ihram.